SUMPAH PEMUDA
28 OKTOBER 2016
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Tiga kalimat monumental, berejaan Van Ophuysen tersebut,
merupakan keputusan Kongres Pemuda Indonesia Kedua yang diselenggarakan di
Batavia (Jakarta), tanggal 27-28 Oktober 1928. Ikrar dimaksud, hasil kongres
yang dipimpin Soegondo Djojopoespito, beliau berusia 23 tahun, seolah-olah
meneguhkan spirit untuk meraih kemerdekaan suatu bangsa. Walaupun kita tahu,
dalam goresan sejarah, kebebasan dari kolonialisme itu baru diraih 17 tahun
kemudian. Semangat membara barisan muda, telah meletakkan fondasi komunitas
beribu pulau dalam balutan “Indonesia”. Konsep nation state yang dibayangkan,
dikemas dengan ketegasan untuk menjunjung hanya satu lingua franca, bahasa
Indonesia. Adapun kata “Indonesia” sendiri, telah berpuluh tahun melekat dengan
empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
NKRI. Visi pemuda 88 tahun yang lalu, masih terasa ketangguhan makna yang sarat
dengan kebersamaan dalam mengusung semangat anti kolonialisme. Sejatinya, ikrar
Sumpah Pemuda merupakan kristalisasi semangat untuk menegaskan citacita
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SELAMAT HARI SUMPAH
PEMUDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar