DIRGAHAYU KE 71PGRI
Om
Swastiastu
Sejarah
PGRI
Pada
awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada
zaman Belanda berdiri
pada tahun 1912 dengan
nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi
ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru
desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Dengan latar pendidikan yang
berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka
dua.
Tidak
mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat,
status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan
keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain
Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS),
Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool
Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan,
kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging
(COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van
Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs
Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan
golongan agama.
Kesadaran
kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru
pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda.
Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda,
satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.
Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan
cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib,
tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah
memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.
Pada
tahun 1932 nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang
mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa
Indonesia.
Pada
zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan
Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat
proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai
penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 diSurakarta.
Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas
perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan
suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar,
pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari
setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan
semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara
Inggris atas studio RRI Surakarta,
mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:
1. Mempertahankan
dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi
tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. Membela
hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak
Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di
dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Pelaksanaan HUT PGRI di SDN 2 Gesing
Dalam
rangka memperingati HUT KE 71 PGRI yang jatuh pada tanggal 25 Nopember 2016,
SDN 2 Gesing melaksanakan upacara bendera. Dalam perayaan HUT PGRI kali ini,
kendatipun cuaca tidak bersahabat, tetapi tidak menyurutkan semangat seluruh
warga SDN 2 Gesing untuk melaksanakan Upacara Bendera dengan kidmat. Tidak lupa
juga dalam pelaksanaan upacara bendera dibacakan pula pidato menteri pendidikan
dan kebudayaan RI oleh Pembina upacara. Terdengar pula begitu merdu dan
menyentuh hati sebuah lagu HYMNE GURU yang dinyanyikan oleh seluruh siswa SDN 2
Gesing.
Berikut
beberapa foto kegiatan pelaksanaan upacara bendera dalam rangka HUT KE 71 PGRI
di SDN 2 Gesing yang dapat kami abadikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar